Selasa, 12 Agustus 2025

Apa Itu Skin Barrier? Peduli dengan Kulitmu Yuk!

 Apa Itu Skin Barrier? Peduli dengan Kulitmu Yuk!  



Kulit sehat atau bermasalah bisa diketahui dari skin barrier. Apa itu skin barrier? Skin barrier adalah lapisan kulit terluar kita, yang disebut dengan stratum corneum. Fungsi skin barrier adalah sebagai penjaga garda terdepan kulit kita.

Skin barrier ibaratnya sebagai tentara yang tugasnya sebagai pelindung yang berada di garis depan dalam melawan musuh yang menyerang. Jika kulit kamu sensitif, kering, dan rentan iritasi karena faktor pergantian cuaca menunjukkan bahwa skin barrier kamu sedang tidak baik-baik saja.

Lalu, apakah skin barrier yang rusak, bermasalah,dan tidak baik-baik saja bisa kembali sehat? Tentu bisa, yuk baca artikel ini sampai selesai ya!

Apa Itu Skin Barrier 

Apa itu skin barrier? Mengapa kita harus merawat skin barrier kita? Skin barrier adalah lapisan epidermis kulit terluar kita yang melindungi kulit kita dari berbagai kerusakan. Kulit merupakan organ terbesar dalam tubuh kita yang harus kita lindungi.

Menyadur dari siloam hospitals, skin barrier dinamakan pula acid mantle atau stratum corneum, yang merupakan lapisan terluar kulit yang terletak pada bagian paling atas atau bagian permukaan epidermis. Skin barrier ini tersusun dari asam lemak, ceramide, dan kolesterol.

Melansir dari larocheposay, menjelaskan bahwa lapisan epidermis stratum corneum atau skin barrier ini diibaratkan sebagai tembok. Tembok ini dibangun dari batu bata (korneosit (sel-sel keratinosit yang sudah mati) dan semen (sekelompok lipid, yang terdiri dari ceramide, kolesterol, dan asam lemak bebas). 

Stratum corneum sebagai lapisan terluar menjadi lapisan yang sulit untuk ditembus. Mengapa skin barrier diciptakan agar sulit ditembus? 
  • Agar zat-zat berbahaya tidak masuk ke kulit
  • Agar air di dalam lapisan kulit tidak menguap ke udara
  • Agar menjadi pelindung antimikroba bagi kulit karena skin barrier dibuat agak asam
  • Agar epidermis kulit mampu untuk beradaptasi dengan cuaca dan suhu lingkungan.

Skin barrier menjadi pelindung kulit yang berada di garda terdepan dalam menangkal berbagai kerusakan dari faktor internal dan eksternal, yang meliputi:

1. Faktor eksternal
Faktor eksternal berasal dari luar tubuh yang menyebabkan kerusakan kulit kita, diantaranya yaitu: 
  • Paparan sinar ultraviolet
  • Kuman
  • Perawatan kulit yang tidak tepat
  • Perawatan kulit yang agresif
  • Pengobatan sistemik (metode pengobatan yang efeknya dirasakan seluruh tubuh seperti kemoterapi, terapi imun, terapi yang ditargetkan)
  • Aplikasi pengobatan topikal (pengobatan yang efeknya area tertentu, seperti pengobatan kulit)
  • Bakteri
  • Paparan zat-zat kimia berbahaya
  • Polusi
  • Perubahan cuaca, iklim, atau lingkungan yang ekstrim.

2. Faktor internal 
Faktor internal berasal dari kerusakan kecil yang terakumulasi menjadi besar yang membahayakan kulit. Faktor internal ini meliputi:
  • Penyakit yang diderita
  • Usia
  • Genetik
  • Penyakit kelainan dari fungsi skin barrier (seperti dermatitis atopik (eksim), psoriasis, dan rosacea)
  • Stres
  • Hormonal
  • Begadang atau kurang tidur
  • Penuaan 
  • Pola makan tidak sehat
  • Alergen

Sedangkan kulit mempunyai fungsi utama antara lain:
  • Menjaga kelembaban agar kulit tidak kekeringan 
  • Melindungi kulit dari berbagai paparan faktor eksternal dan internal yang menyebabkan kerusakan kulit.
  • Mencegah iritasi dan kemerahan kulit
  • Menghalangi penguapan air yang berada di dalam tubuh

Ciri-ciri Skin Barrier Bermasalah

Skin barrier rusak atau bermasalah bisa dilihat dari ciri-cirinya, diantaranya:
  • Kulit kusam
  • Kulit kering, bersisik, dan mengelupas
  • Jerawat dan breakout
  • Kulit sensitif 
  • Iritasi dan kemerahan 
  • Kulit terasa gatal
  • Tekstur dan warna kulit tidak rata
  • Mudah mengalami peradangan 
  • Rentan infeksi

Cara Menangani Skin Barrier Bermasalah

Skin barrier yang bermasalah masih bisa diperbaiki dengan penanganan yang tepat. Dengan menjaga kesehatan kulit dan perawatan kulit yang tepat agar tidak menimbulkan masalah yang lebih besar. 

1. Langkah pertama, beri jeda ke kulit saat terjadi masalah kulit agar kulit bisa kembali normal.

2. Kurangi produk skincare dalam perawatan harian dan pakai yang essensial saja. Semakin banyak produk yang dipakai bisa menyebabkan iritasi saat skin barrier sedang tidak baik-baik saja.

3. Hindari produk skincare yang mengundang reaksi iritasi seperti alkohol, pewangi, dan pewarna. 

4. Hindari cuci wajah dengan air panas karena bisa mengurangi minyak alami kulit.

5.  Lakukan eksfoliasi sekali seminggu saja dan pilih produk dengan formula lembut yang mengandung lactic acid.

6.  Jika bingung memilih produk skincare untuk memperbaiki skin barrier maka pilih produk yang telah teruji klinis untuk digunakan kulit sensitif. 

7.  Cara sederhana memperbaiki skin barrier dengan mencuci wajah menggunakan air hangat atau air bersuhu ruang ketika mandi atau cuci wajah.

8.   Pakai sabun wajah dengan formula lembut tanpa membuat kulit menjadi kering.

9. Pelembab penting untuk mengatasi skin barrier rusak. Pilih pelembab yang mengandung lipid atau bahan emolien dan oklusif. 

10. Jangan skip sunscreen dan gunakan sunscreen setiap hari. Sunscreen melindungi dari paparan sinar matahari yang membuat skin barrier makin parah jika sedang bermasalah. 

11. Jalani gaya hidup sehat dengan memperhatikan pola makan, pola tidur, dan juga kesehatan mental. 

12. Pakai produk skincare yang tepat dan pilih produk dengan pH kulit normal yaitu pada rentang 4,7–5,75.


Kesimpulan 

Skin barrier wajib kita jaga kesehatannya karena merupakan penjaga garda terdepan kulit kita. Ketahui jenis kulitmu saat menggunakan produk skincare agar tepat sasaran dan tidak menyebabkan terganggunya kesehatan skin barrier.

Peduli dengan kesehatan kulitmu yuk! Jangan lupa tujuan perawatan kulit adalah mendapatkan kulit sehat karena cantik dan glowing adalah bonusnya. Kamu bisa menggunakan produk skincare berbahan dasar herbal alami agar aman untuk kesehatan kulitmu jangka panjang.




Senin, 09 Juni 2025

Kenapa Pakai Skincare Itu Penting?

 

Ilustrasi Kenapa Pakai Skincare Itu Penting?




Sebagian orang masih menganggap pakai skincare itu tidak penting. Ada yang bilang “Ah, aku nggak pernah pakai skincare, toh kulitku baik-baik saja,” atau “Buat apa ribet-ribet, skincare mahal, cukup cuci muka saja.”

 Nah, sebelum kamu memutuskan untuk mengabaikan skincare, yuk, kita luruskan dulu apa sebenarnya skincare itu dan kenapa sebenarnya pakai skincare itu penting banget.


Skincare dan Makeup, Dua Hal Berbeda

Pertama-tama, kita harus paham bahwa skincare dan makeup itu dua hal yang berbeda. Skincare adalah serangkaian produk dan rutinitas yang digunakan untuk merawat kesehatan kulit, sedangkan makeup adalah kosmetik yang digunakan untuk mempercantik wajah secara instan. Keduanya sama-sama berhubungan dengan kulit, tapi tujuannya berbeda.

Skincare membantu kulit tetap sehat, bersih, dan terawat. Sementara makeup digunakan untuk menutupi kekurangan atau menonjolkan kelebihan wajah. Jadi, skincare lebih fokus pada kesehatan kulit jangka panjang, bukan hanya sekadar mempercantik tampilan luar.


Mengapa Skincare Itu Penting?

Nah, inilah bagian yang sering diabaikan. Kulit adalah organ terbesar di tubuh kita. Sama seperti organ lain, kulit juga perlu dirawat dan dijaga. Berikut ini beberapa alasan kenapa skincare itu penting:

✅ 1. Menjaga Keseimbangan Kulit (Skin Barrier)
Skin barrier atau pelindung kulit adalah lapisan terluar kulit yang berfungsi untuk menjaga kelembaban alami kulit dan melindungi dari polusi, bakteri, hingga iritasi. Jika skin barrier rusak, kulit akan mudah kering, iritasi, bahkan muncul jerawat atau eksim.

Skincare yang tepat membantu menjaga keseimbangan skin barrier ini. Misalnya, pelembap dengan bahan-bahan yang melembapkan seperti ceramide atau hyaluronic acid bisa menjaga kulit tetap lembap. Sementara cleanser yang lembut akan membersihkan kulit tanpa merusak lapisan pelindung alami.


✅ 2. Mencegah Penuaan Dini
Paparan sinar ultraviolet (UV) adalah salah satu penyebab utama penuaan dini. UV bisa memicu munculnya kerutan, bintik hitam (hiperpigmentasi), bahkan kanker kulit. Inilah kenapa sunscreen atau tabir surya wajib banget dipakai setiap hari.

Selain sunscreen, skincare yang mengandung antioksidan seperti vitamin C juga bisa membantu menangkal radikal bebas, yang menjadi penyebab utama penuaan dini.

✅ 3. Mengatasi Berbagai Permasalahan Kulit
Masalah kulit seperti jerawat, kusam, hiperpigmentasi, atau tekstur kasar bisa bikin kita minder. Untungnya, skincare yang mengandung bahan aktif seperti retinol, niacinamide, dan vitamin C bisa membantu memperbaiki kondisi kulit.

Misalnya, retinol terkenal ampuh untuk mengatasi jerawat dan garis halus. Niacinamide bisa membantu meratakan warna kulit dan mengurangi produksi minyak berlebih. Sementara vitamin C membantu mencerahkan kulit kusam dan memudarkan noda hitam.

✅ 4. Menjaga Kebersihan Kulit
Setiap hari, kulit kita terpapar polusi, debu, dan kotoran. Jika tidak dibersihkan dengan benar, kotoran ini bisa menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat. Karena itulah step cleansing adalah langkah dasar yang tidak boleh dilewatkan.

Pembersih wajah seperti facial wash atau facial foam membantu membersihkan sisa makeup, minyak berlebih, dan kotoran yang menempel di kulit. Hasilnya, kulit jadi bersih dan lebih siap menerima skincare berikutnya.



Memahami Jenis Kulitmu: Kunci Skincare yang Tepat

Sebelum kamu memutuskan pakai skincare apa saja, penting banget untuk tahu jenis kulitmu. Ada beberapa jenis kulit yang umum:

  • Kulit normal: Tidak terlalu berminyak atau kering, pori-pori kecil, jarang bermasalah.
  • Kulit berminyak: Pori-pori besar, wajah mudah mengkilap, rawan jerawat.
  • Kulit kering: Terasa kencang, kasar, kadang bersisik.
  • Kulit kombinasi: Bagian T-zone (dahi, hidung, dagu) berminyak, pipi cenderung kering.
  • Kulit sensitif: Mudah iritasi, kemerahan, dan perih.

Dengan mengetahui jenis kulitmu, kamu bisa memilih produk skincare yang sesuai. Misalnya, kulit kering butuh pelembab ekstra, sementara kulit berminyak perlu pembersih yang mampu mengontrol minyak tapi tidak bikin kulit kering.



Skincare Bukan Cuma Untuk Cewek!

Masih banyak orang yang menganggap skincare itu hanya untuk perempuan. Padahal, laki-laki juga butuh skincare. Pria cenderung punya kulit yang lebih tebal dan produksi minyak yang lebih banyak. Kalau tidak dirawat, pria juga bisa mengalami masalah jerawat, komedo, atau kulit kusam.

Skincare bukan soal gender, tapi soal kesehatan kulit. Baik perempuan maupun laki-laki, semua berhak memiliki kulit yang sehat.


Mitos Skincare yang Harus Kamu Tahu

Dalam perjalanan merawat kulit, kita pasti sering mendengar mitos-mitos skincare yang belum tentu benar. Yuk, kita bahas beberapa mitos umum:

❌ 1. “Kulit berminyak nggak butuh pelembab”
Faktanya, kulit berminyak tetap butuh pelembab. Kulit yang dehidrasi justru bisa memproduksi minyak lebih banyak untuk kompensasi.

❌ 2. “Kalau udah jerawatan, jangan pakai apa-apa biar kering sendiri”
Kulit yang berjerawat tetap butuh perawatan, terutama untuk membersihkan pori-pori dan menenangkan peradangan.

❌ 3. “Sunscreen cuma dipakai kalau panas-panasan”
Sinar UV tetap ada meski cuaca mendung atau di dalam ruangan. Jadi, sunscreen tetap wajib setiap hari!



Tahapan Skincare Dasar yang Ideal

Buat kamu yang masih bingung, berikut ini tahapan skincare dasar yang bisa kamu ikuti:

1️⃣ Cleansing (Membersihkan)
Pakai facial wash yang lembut sesuai jenis kulitmu.

2️⃣ Toning (Mengembalikan pH kulit)
Toner membantu mempersiapkan kulit agar produk berikutnya lebih meresap.

3️⃣ Moisturizing (Melembabkan)
Pakai pelembab untuk mengunci kelembaban dan memperkuat skin barrier.

4️⃣ Sunscreen (Perlindungan)
Langkah yang wajib dipakai di pagi hari. Gunakan sunscreen minimal SPF 30.

Untuk malam hari, kamu bisa tambahkan serum yang mengandung bahan aktif seperti retinol atau niacinamide sesuai kebutuhan kulitmu.



Manfaat Jangka Panjang Skincare: Investasi Untuk Kulit

Pakai skincare itu sama seperti berinvestasi. Hasilnya memang tidak instan, tapi efeknya jangka panjang. Kulit yang dirawat secara konsisten akan:

✅ Terlihat lebih cerah dan sehat
✅ Lebih kenyal dan lembut
✅ Terhindar dari kerusakan akibat polusi atau sinar UV
✅ Mengurangi risiko munculnya tanda penuaan dini

Jadi, jangan pernah anggap skincare sebagai “biaya tambahan” yang nggak penting. Anggaplah skincare sebagai tabungan untuk masa depan kulitmu.



Tips Memulai Rutinitas Skincare Untuk Pemula

Kalau kamu baru mau mulai pakai skincare, nggak perlu langsung beli banyak produk. Mulailah dari yang dasar:

  1. Facial wash: Cari yang gentle dan sesuai jenis kulitmu.
  2. Pelembab: Pilih tekstur yang nyaman (gel, lotion, atau cream).
  3. Sunscreen: Ini adalah langkah kunci yang nggak boleh dilewatkan.

Setelah kulitmu beradaptasi, kamu bisa menambahkan serum atau eksfoliator sesuai kebutuhan.


Dampak Buruk Jika Mengabaikan Skincare


Apa yang terjadi kalau kamu cuek dan nggak pernah pakai skincare?
  1. Kulit kusam: Sel kulit mati menumpuk, bikin wajah terlihat lelah.
  2. Jerawat dan komedo: Pori-pori tersumbat oleh kotoran dan minyak.
  3. Penuaan dini: Keriput muncul lebih cepat karena tidak dilindungi sunscreen.
  4. Kulit jadi sensitif: Skin barrier rusak, kulit mudah merah dan iritasi.

Rekomendasi Bahan Aktif Yang Populer

Kalau kamu sudah mulai tertarik mencoba skincare, berikut beberapa bahan aktif yang banyak digunakan:

🌟 Niacinamide: Mengontrol minyak dan mencerahkan kulit.
🌟 Retinol: Membantu regenerasi sel kulit, anti-aging.
🌟 Vitamin C: Antioksidan untuk mencerahkan dan melawan radikal bebas.
🌟 Hyaluronic Acid: Mengunci kelembaban dan bikin kulit kenyal.
🌟 Centella Asiatica: Menenangkan kulit kemerahan dan iritasi.


Tips Menghindari Kesalahan Dalam Skincare

Pemakaian skincare ada aturan yang harus diperhatikan jika ingin kulit kita sehat dan glowing alami. Kesalahan penggunaan skincare tentu berakibat buruk pada kulit kita.

Berikut tips yang perlu diperhatikan saat memakai skincare:

  • Jangan gonta-ganti produk terlalu cepat. Kulit butuh waktu beradaptasi.
  • Lakukan patch test sebelum mencoba produk baru.
  • Jangan pakai produk berlebihan—lebih banyak bukan berarti lebih baik.
  • Konsistensi lebih penting daripada tren sesaat.


Kesimpulan

Pemakaian skincare itu penting karena kulit merupakan organ terbesar di tubuh kita. Merawat kulit berarti merawat diri kita sendiri agar sehat alami.

Pemakaian skincare bukan cuma soal penampilan, tapi tentang merawat kesehatan kulit dan mencegah kerusakan jangka panjang. Kulit yang sehat adalah fondasi untuk penampilan yang lebih percaya diri.

Jadi, daripada menunggu kulitmu bermasalah, yuk mulai rawat kulit dari sekarang. Ingat, skincare itu bukan soal mahal atau murah, tapi soal konsistensi dan pemahaman tentang apa yang kulitmu butuhkan.

Semoga artikel ini bisa jadi pengingat dan inspirasi bahwa skincare adalah bentuk self-love—merawat kulit berarti merawat dirimu sendiri. Jadi, sudah siap mulai perjalanan skincare-mu hari ini? 🌿✨














Selasa, 20 Mei 2025

Inilah Urutan Pemakaian Skincare yang Benar di Pagi dan Malam Hari



Ilustrasi Inilah Urutan Pemakaian Skincare yang Benar di Pagi dan Malam Hari



Setiap orang mendambakan wajah cantik dan kulit yang sehat. Namun, sebagian orang tidak tahu bagaimana cara menggunakan skincare dengan benar. Urutan pemakaian skincare yang tepat perlu diketahui oleh pengguna skincare. 

Urutan pemakaian skincare yang benar, kapan dipakai di pagi hari atau malam hari harus dipahami dengan baik. Kesalahan penggunaan skincare berakibat pada tidak efektifnya penggunaan skincare yang tepat.

Akibatnya alih-alih kulit makin glowing justru sebaliknya kulit menjadi kian kusam. Maka memahami dan memperhatikan detail komposisi dan cara penggunaan skincare sangat disarankan bagi para pengguna skincare.


Rutinitas Perawatan Kulit Dasar

Urutan pemakaian skincare yang benar akan berdampak baik bagi kulit. Tentunya perawatan kulit ini harus dilakukan secara konsisten atau rutin.

Tidak semua orang dalam memakai skincare bisa rutin setiap hari. Bisa jadi, hanya melakukan perawatan pada pagi hari saja atau sebaliknya.

Di sinilah letak permasalahan yang muncul yaitu tidak efektifnya skincare bekerja sehingga hasilnya tidak bisa optimal. Jika tidak efektif bekerja, maka jangan mengharapkan kulit bisa glowing dan cerah.

Apa yang terjadi jika skincare tidak efektif bekerja? Tentunya kulit bisa menjadi kusam dan muncul permasalahan kulit lainnya. Skincare bisa efektif bekerja jika perawatan kulit dilakukan secara konsisten, skincare sesuai jenis kulit, dan urutan penggunaannya juga benar.

Rutinitas menggunakan skincare, bagi setiap orang dirasa berat. Nah, tenang saja ada solusinya yang mudah diaplikasikan.

Bagi pemula atau yang masih coba-coba menggunakan skincare, ada dua rekomendasi produk yang bisa digunakan setiap hari. Kedua produk ini adalah pembersih wajah (facial wash atau facial foam) dan tabir surya (sunscreen).

Duo produk tersebut akan bisa membersihkan wajah dari kotoran dan debu yang bisa menyumbat pori-pori. Kemudian dilindungi oleh sunscreen “si tameng” kulit dari paparan polusi udara dan sinar ultraviolet (UV A dan UV B).

Kedua produk yang minimal untuk digunakan adalah tahap terendah bagi si pemula atau si pencoba skincare. Tetap merawat kulit dengan produk yang direkomendasikan agar kulit tetap sehat dan cantik alami.

Pemakaian skincare itu mempunyai tujuan yaitu: 
  • Penjagaan terhadap kesehatan kulit.
  • Skincare bisa mengurangi berbagai masalah kulit seperti jerawat, noda, atau kerutan.
  • Peningkatan terhadap penampilan kulit.
  • Skincare membuat kulit tampak lebih cerah, bersih, dan sehat.
  • Perlindungan terhadap kulit.
  • Skincare melindungi kulit dari berbagai paparan faktor eksternal seperti radikal bebas, polusi dan sinar matahari.

Wajib diingat bagi para pengguna skincare bahwa penggunaan skincare sebaiknya:
  • Disesuaikan dengan jenis kulit masing-masing.
  • Disesuaikan masalah kulit yang sedang dialami.
  • Dilakukan secara rutin dan konsisten untuk hasil yang lebih optimal. 

Pentingnya Melakukan Perawatan Kulit di Pagi Hari

Perawatan kulit di pagi hari ternyata sangat penting sekali. Pagi hari penggunaan skincare membantu memprioritaskan kulit, dalam hal pembersihan, pengobatan, dan perlindungan dari sinar matahari. 

Perlindungan di pagi hari memiliki peranan penting karena perlindungan dari faktor eksternal. Faktor eksternal ini berupa radikal bebas, sinar ultraviolet, dan polusi. 

Jika perawatan kulit di pagi hari tidak dilakukan maka kulit yang terpapar berbagai zat bisa terjadi kerusakan kulit dan memicu percepatan penuaan dini. 

Bagi kaum hawa, penuaan dini merupakan hal yang sangat mengkhawatirkan. Tindakan perawatan kulit dengan skincare sangat dianjurkan agar tercapai hasil yang optimal.

Manfaat dari pentingnya melakukan perawatan kulit dan penggunaan skincare di pagi hari sebagai berikut ini:
  • Membersihkan dan menghilangkan sisa atau residu kotoran skincare di malam hari.
Sisa kotoran, minyak, dan makeup perlu dibersihkan dengan skincare pagi agar kotoran tidak menumpuk dan mengakibatkan penumpukan sel kulit mati. Pembersihan wajah berguna untuk menghilangkan residu kotoran dan mempersiapkan kulit untuk beraktivitas kembali.

  • Menjaga kelembaban kulit.
Wajah bersih maka kulit siap menerima penggunaan pelembab. Kulit menjadi lebih terhidrasi, tidak kering, segar, sehat, dan bercahaya alami.

  • Melindungi kulit dari polusi udara dan sinar ultraviolet matahari.
Penggunaan sunscreen di pagi hari membantu kulit menangkal sinar ultraviolet matahari agar kulit tetap terlindungi. Kulit butuh tameng dari polusi dan sinar matahari, maka sunscreen-lah yang berperan melindungi kulit.

  • Menyiapkan kulit untuk siap beraktivitas sehari-hari.
Penggunaan skincare membantu kulit lebih siap untuk kembali beraktivitas. Paparan lingkungan yang tidak sehat tidak berakibat buruk jika kulit tetap terawat dan sehat.

  • Meningkatkan efektifitas makeup.
Skincare membantu membersihkan, menutrisi, menghidrasi dan menyegarkan kulit. Kulit yang sehat akan membuat tampilan makeup lebih natural dan lebih awet. 

Mengapa Malam Hari Kita Perlu Perawatan Kulit (Skincare)?

Pemakaian skincare di malam hari, fokus pada pembersihan mendalam, perbaikan, dan kelembaban.

Sebagian orang hanya berpusat pada penggunaan day cream atau perawatan kulit di pagi hari. Sedangkan, malam hari terkadang abai.

Perlu diketahui, perawatan malam hari sama pentingnya dengan pagi hari. Penjagaan kesehatan dan kecantikan kulit terjadi pada waktu malam.

Pada malam hari, kulit mengalami proses regenerasi dan pemulihan alami, menjadikannya waktu yang ideal untuk memberikan nutrisi tambahan.

Manfaat memakai skincare pada malam hari adalah sebagai berikut:
  • Kulit melakukan regenerasi lebih cepat saat malam hari.
  • Kulit bisa menyerap skincare lebih maksimal.
  • Fokus pada dalam membantu mengatasi masalah kulit yang sedang dihadapi.
  • Mengembalikan kelembaban kulit lebih cepat.
  • Mencegah terjadinya penuaan dini.

Jangan lewatkan momen perawatan kulit pada malam hari sehingga kulit anda akan sangat bersyukur dan mengucapkan terima kasih pada anda.


Cara Memakai Skincare di Pagi dan Malam Hari

Urutan pemakaian skincare yang benar antara pagi dan malam hari itu dibedakan. Dengan pembedaan ini, kulit anda akan makin happy karena efektif dan tepat sasaran.

Berikut urutan pemakaian skincare yang benar.

Urutan Skincare Pagi

  • Pembersih wajah.
Membersihkan wajah dari sisa kotoran dan minyak saat tertidur. Bisa menggunakan produk facial wash atau facial foam. Gunakan produk yang sesuai dengan jenis kulit anda.

  • Toner
Manfaat toner ini untuk menyeimbangkan pH kulit, mengecilkan pori-pori, dan menyiapkan kulit untuk pemakaian skincare berikutnya.

  • Serum
Serum merupakan produk skincare yang memiliki kandungan aktif tertentu yang bisa mengatasi permasalahan kulit tertentu. Seperti serum acne untuk mengatasi jerawat, serum retinol untuk mengatasi penuaan dini, dan lainnya.

  • Pelembab
Pelembab jangan di skip, walaupun kulit berjerawat. Pelembab atau day cream membantu melembabkan kulit dan melindunginya dari sengatan paparan sinar ultraviolet matahari.

  • Sunscreen 
Kulit bisa terjaga dan terhindar dari kerusakan dengan penggunaan sunscreen. Sunscreen produk yang dikhususkan untuk melindungi kulit dari sinar UV A dan UV B.

Untuk dalam ruang cukup menggunakan sunscreen dengan SPF 30 PA ++, sedangkan untuk di luar ruangan gunakan sunscreen yang mempunyai kandungan PA+++ atau ++++ dan SPF minimalnya 30.


Urutan Skincare Malam 

  • Makeup Remover 
Membersihkan sisa makeup memerlukan pembersih khusus seperti micellar water atau cleansing. Jika sisa makeup tidak dibersihkan akan berakibat buruk bagi kulit karena kotoran tersumbat di pori-pori yang mengakibatkan jadi jerawat.

  • Pembersih Wajah 
Membersihkan sisa kotoran, minyak, polutan, dan kosmetik. Juga mencegah penyumbatan pori-pori sehingga kulit bisa bernafas, mempercepat pergantian sel, da memaksimalkan efek produk skincare lainnya, seperti pelembab night cream.
 
  • Toner
Manfaat toner menyeimbangkan pH kulit setelah dilakukan pembersihan, menghidrasi kulit, dan tentunya mempersiapkan kulit untuk proses regenerasi sel selama tidur pada waktu malam hari.

  • Serum
Produk yang memiliki kandungan aktif tertentu. Seperti retinol untuk masalah penuaan dini.

Night Cream atau krim pelembab malam bisa membantu proses regenerasi sel baru, memperbaiki kerusakan, dan mencegah penuaan dini. Selain itu, night cream akan menutrisi kulit, menjaga kelembabannya dan tentunya merawat kulit selama kita tidur.


  • Eye Cream 
Permasalahan mata panda, garis halus di mata dan kerutan mata bisa menggunakan krim mata (eye cream) untuk menyelesaikannya. Cukup mudah dan tidak lakukan dengan rutin.


Tips-tips yang Perlu Diperhatikan 

Perhatikan selalu tips-tips di bawah ini agar perawatan kulit benar-benar bisa optimal dan hasilnya terlihat nyata di kulit kita.

  1. Lakukan Double Cleansing: Untuk pembersihan yang lebih mendalam di malam hari, gunakan dua produk pembersih. Gunakan produk cleansing seperti micellar dan setelah itu pakai facial wash atau facial foam.
  2. Lakukan Eksfoliasi: Sel kulit mati perlu diangkat dan dibersihkan, caranya dengan melakukan eksfoliasi. Eksfoliasi bisa dengan scrub atau peeling secara teratur. Sepekan cukup 2-3 kali saja.
  3. Pakai Masker: Masker wajah dipakai setelah eksfoliasi. Setelah kulit mati diangkat maka masker wajah bisa efektif digunakan untuk perawatan kulit yang lebih intensif. 
  4. Gunakan produk yang sesuai dengan jenis kulit Anda. Ini perlu diperhatikan agar skincare bisa bekerja secara efektif dan hasil sesuai ekspektasi.
  5. Jaga kelembaban kulit, terutama di malam hari karena saat malam kulit melakukan regenerasi sel dan perbaikan. Kelembaban kulit mendukung nutrisi yang cukup untuk kulit bisa bekerja dengan baik.

Urutan penggunaan skincare di atas adalah panduan umum. Sesuaikan dengan jenis kulit dan produk yang anda gunakan untuk mendapatkan hasil yang optimal.

Penutup 

Urutan pemakaian skincare perlu diperhatikan para pengguna skincare agar pemakaian produk bisa tepat guna. Pemakaian skincare merupakan salah satu bentuk dari self love.

Gunakan selalu produk skincare yang sesuai dengan jenis kulit dan benar dalam urutan penggunaannya agar skincare bekerja secara efektif. Jangan lupa untuk konsisten agar hasilnya lebih optimal.

 







Selasa, 29 April 2025

Self Love dengan Rawat Diri, Bukti Nyata Menghargai Diri





Ilustrasi Self Love dengan Rawat Diri, Bukti Nyata Menghargai Diri



Self love makin mendapatkan tempat di hati para individu. Era baru, era dimana memanusiakan manusia banyak didengungkan dan diaplikasikan oleh sebagian besar manusia.

Kesadaran diri individu dalam menghargai sesama bahkan kesadaran untuk menghargai diri sendiri yang diwujudkan dalam bentuk self love.


Apakah Merawat Diri Itu Penting?

Bukti nyata self love adalah merawat diri sendiri. Merawat diri sangat penting bagi keberadaan individu.

Keberlangsungan hidup menyeimbangkan harmoni kehidupan antara menghargai orang lain sekaligus menghargai diri sendiri. Penghargaan terhadap diri sendiri dengan merawat diri.

Perawatan diri bisa dilakukan dengan penampilan fisik sekalian internal diri. Fisik dengan perawatan wajah, tubuh dan menjaga pola hidup sehat. 

Internal diri dirawat dengan menunjukkan inner beauty yang terpancar secara tulus terwujud dalam karakter kepribadian individu.

Keseimbangan kecantikan penampilan fisik dan inner beauty menjadi pilihan untuk tetap menghargai diri sendiri. Self love tidak hanya “me time” tapi juga membutuhkan tekad untuk konsisten merawat diri.


Arti Dari Self Love

Self love atau cinta diri mempunyai pengertian penerimaan dan penghargaan terhadap diri sendiri. Bagaimana seorang individu menyadari bahwa dirinya sendiri pun sangat penting untuk dihargai.

Konsep yang diusung oleh budaya modern yang bersifat dinamis ini diharapkan mampu untuk membuka peluang kebahagiaan dan kesejahteraan bagi tiap individu. Kunci kebahagiaan terletak bagaimana pikiran kita memproses segala hal yang terjadi pada seorang individu. 

Pola pikir atau mindset positif dalam memandang kehidupan menjadi dasar berpikir tentang self love ini. Seseorang bisa menghargai dirinya sendiri jika dia memiliki pola pikir dan cara bertindak yang positif. Pola pikir dan cara bertindak positif akan menciptakan keseimbangan kehidupan. 

Self love bukan bermakna negatif seperti keegoisan mencintai diri sendiri dan mengabaikan orang lain. Self love merupakan sebuah seni bagaimana seorang individu itu menyadari keberadaan dirinya untuk dihargai dan berhak mendapatkan kebahagiaan.

Self love merupakan sebuah upaya menerima kekurangan diri dan fokus pada perbaikan diri. Dari sinilah, self love merangsang seseorang untuk melakukan perawatan diri.

Stimulus dari self love ini membuahkan hasil banyak mendorong pada perbaikan diri. Diantaranya self love mendorong untuk:
  • Mengapresiasi diri sendiri 
  • Meningkatkan kepercayaan diri 
  • Mendorong perawatan diri yang positif 
  • Meningkatkan harga diri 
  • Membentuk identitas diri 
  • Merangsang kreativitas dan keunikan diri.


Aspek-aspek Self Love 

Self love memiliki aspek-aspek berikut ini yang perlu diperhatikan. Aspek-aspek ini menjadi tolok ukur seorang individu dalam mengetahui dan memahami kadar self love sendiri. 


Kesadaran Diri (Self-Awareness)

Kejujuran menjadi kunci penting bagaimana seseorang bisa mengenal dan memahami dirinya sendiri. Mengakui kekurangan, memahami kelemahan, melihat kekuatan, memperhatikan kebiasaan, emosi, nilai-nilai, dan memahami isi pikiran sendiri. 

Manfaat memahami diri agar bisa berpikir dan bertindak secara bijak bukan impulsif atau reaktif. Mampu membangun hubungan yang sehat dengan orang lain. Foku

Contoh kesadaran diri misalnya seorang individu yang pemarah. Dia mengenal sifat kekurangannya ini kemudian mampu mengatasinya dengan diam, mengambil nafas, dan berusaha tenang. Tidak langsung meluapkan amarah dengan berapi-api. Inilah fungsi dari memahami kesadaran diri.


Harga Diri (Self Esteem)

Cara pandang seorang individu dalam menilai dirinya merupakan cara menentukan harga diri. Penilaian terhadap diri sendiri secara keseluruhan dalam menilai diri apakah cenderung positif atau negatif.

Penilaian terhadap diri sendiri apakah kita mempunyai rasa menghargai diri sendiri, layak untuk dihargai atau mempunyai rasa bangga terhadap diri sendiri dan tidak rendah diri. Penilaian menyeluruh ini apakah memandang dirinya positif atau negatif tentu akan berdampak besar terhadap self love.

Seseorang yang memiliki harga diri tinggi akan tetap menghargai dirinya walaupun banyak dikritik orang lain. Saat menghadapi kritik inilah, bagaimana respon diri apakah tetap bisa menghargai diri sendiri atau sebaliknya merasa rendah diri.

Harga diri tinggi diperlukan agar tetap kokoh dan tidak merasa rendah diri. Kritikan dimaknai lecutan cambuk menuju kesuksesan bukan sebaliknya bisa merendahkan harga diri. Inilah target dari self esteem yang tinggi.


Kepercayaan Diri (Self-Worth)

Kepercayaan diri seseorang merupakan keyakinan seseorang bahwa dirinya layak untuk dicintai, dihargai, dan diperlakukan dengan baik oleh semua orang. Tidak ada batasan bahwa orang kaya atau punya jabatan yang harus diperlakukan dengan baik, akan tetapi semua orang berhak untuk mendapatkannya.

Kepercayaan diri yang tinggi bermanfaat sebagai pondasi seseorang bagaimana dia akan memperlakukan dirinya. Perlakuan yang baik terhadap diri sendiri akan membantu seseorang untuk bisa menciptakan sebuah batasan yang sehat untuk diri sendiri. 

Seseorang individu yang bisa menghargai dirinya maka saat gagal atau melakukan kesalahan, dia akan mengevaluasi dan tidak menyalahkan diri secara berlebihan. Pemahaman terhadap dirinya akan membantunya menghadapi situasi yang sulit dalam kehidupannya. 

Pencapaian dan opini orang lain terhadap dirinya menjadi bahan untuk memperbaiki diri. Bukan untuk membandingkan diri akan tetapi untuk selalu mengevaluasi dan berbenah terhadap dirinya sendiri.  


Perawatan Diri (Self-Care)

Kesadaran Individu dalam merawat dirinya menunjukkan sebuah aksi nyata atau tindakan untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraan diri. Ini fase self love yang berhubungan dengan tindakan dalam menjaga keseimbangan kehidupan. 

Merawat diri dengan menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional menunjukkan kepedulian terhadap diri sendiri. Kesadaran mulai menerapkan gaya hidup sehat menunjukkan penghargaan dan apresiasi diri.

Contoh nyata seperti menjaga tidur cukup, merawat kulit wajah dengan bahan alami dan tidak membahayakan, makan sehat, olahraga, dan “me time".



Self Love atau Perawatan Diri

Bentuk self love itu tidak hanya "me time", akan tetapi ada bentuk lain yaitu merawat diri menjadi bagian self love yang penting.  Kesadaran merawat diri tumbuh dari kepedulian dan penghargaan untuk diri sendiri. 

Diri kita layak untuk dihargai dan dicintai. Perawatan diri ini meliputi jasmani dan rohani. Perawatan fisik, mental, dan emosional diharapkan seimbang agar selaras dalam kehidupan. 

Salah satu bentuk apresiasi diri yaitu merawat kulit wajah kita. Pesona kecantikan lahir dan batin menjadi pilihan tiap individu dalam menghargai dirinya. Maka tak heran jika  merawat diri itu identik dengan merawat kecantikan.

Banyak kaum hawa berbondong-bondong  untuk melakukan perawatan wajahnya. Karena tidak dipungkiri wanita itu indah dan menyukai keindahan.  Keindahan itu tampak salah satunya dari pancaran  wajah mereka.

Produk perawatan kulit bejibun hadir di pasaran Indonesia.  Indonesia menjadi lahan basah karena banyaknya penduduk yang dimilikinya. 

Salah satu rekomendasi produk skincare berbahan dasar herbal adalah Batrisyia. Produk Batrisyia menghadirkan produk friendly.  Dua produk yang direkomendasikan untuk pemula sebagai basic skincare. 

Rekomendasi skincare untuk pemula  ini yaitu facial wash green tea sebagai pembersih wajah sehari-hari dan face suncreen gel produk tabir surya yang melindungi kulit wajah dari paparan sinar ultraviolet yang jahat.

Perawatan kulit wajah minimalis untuk basic skincare ini bisa digunakan oleh kulit sensitif. Dengan kandungan 99% bahan herbal alami membuat produk basic skincare buatan Batrisyia ini cocok untuk kamu jadikan pilihan.


Kesimpulan 

Merawat diri merupakan bagian dari self love. Bagaimana seseorang mengapresiasi dirinya sendiri untuk menjadi pribadi berkarakter yang lebih baik.

Self love mengajarkan seseorang untuk bertindak dan bersikap dengan mindset positif.  Tidak terlalu peduli dengan opini orang lain yang merendahkan agar hidup senantiasa dalam koridor keselarasan.

Kegagalan tidak harus menyalahkan diri sendiri akan tetapi dianggap sebagai lecutan untuk memperbaiki diri. Fokus untuk masa depan yang lebih baik dan selalu mengevaluasi setiap situasi. 

Bagian dari self love adalah merawat diri untuk menjaga penampilan lahiriah. Salah satunya dengan menggunakan skincare untuk mearwat kulit agar senantiasa sehat. Kecantikan dari dalam atau inner beauty penting untuk diikuti dengan kecantikan lahiriah.










Senin, 28 April 2025

Apakah Kulit Bisa Kecanduan Terhadap Skincare? Ini Penjelasannya!



Ilustrasi Canva Apakah Kulit Bisa Kecanduan Terhadap Skincare? Ini Penjelasannya!





Apakah kulit dapat menjadi "ketergantungan" terhadap skincare? Inilah penjelasan ilmiahnya! Pertanyaan mengenai kemungkinan kulit menjadi “ketergantungan” atau "kecanduan" terhadap produk perawatan kulit seringkali muncul di kalangan pengguna skincare.

Banyak orang merasa bahwa setelah mereka berhenti menggunakan produk tertentu, kulit mereka mengalami kemunduran—menjadi lebih kering, kusam, atau muncul jerawat. Hal ini kemudian menimbulkan asumsi bahwa kulit menjadi “kecanduan” skincare.

Namun, secara ilmiah, bagaimana sebenarnya mekanisme ini terjadi? 


 1. Kulit Tidak Bisa “Kecanduan” Skincare secara Biologis 

Dalam terminologi medis, tidak dikenal istilah bahwa kulit bisa mengalami kecanduan atau ketergantungan fisiologis terhadap produk skincare. Ketergantungan umumnya dikaitkan dengan perubahan neurokimia pada otak akibat penggunaan zat psikoaktif seperti narkotika, bukan produk topikal (Yarosh, 2008). 

Kulit adalah organ dinamis yang selalu memperbarui dirinya melalui proses regenerasi. Ketika seseorang berhenti menggunakan skincare, penurunan kualitas kulit yang dirasakan bukanlah akibat dari "ketergantungan", melainkan hasil dari: 
  • Hilangnya bahan aktif yang sebelumnya berperan menjaga keseimbangan kulit. 
  • Tidak adanya dukungan terhadap proses regeneratif kulit karena penggunaan produk dihentikan tiba-tiba. 
  • Faktor lingkungan seperti paparan sinar UV, polusi, atau stres oksidatif yang sebelumnya dikendalikan oleh skincare. 


 2. Reaksi Adaptasi Kulit Terhadap Perubahan Produk 

Saat produk skincare dihentikan atau diganti, kulit memerlukan waktu untuk beradaptasi dengan kondisi yang baru. Proses penyesuaian ini kerap disalahartikan sebagai gejala "kecanduan". 

Beberapa perubahan umum yang bisa terjadi dalam masa transisi adalah: 
  • Munculnya jerawat karena kulit tidak lagi mendapatkan bantuan dari zat aktif pengontrol sebum. 
  •  Kulit menjadi kering atau kehilangan kelembapan akibat hilangnya humektan atau emolien dari produk sebelumnya. 
  • Perubahan tekstur atau warna kulit karena ketidakkonsistenan perawatan.
Maka dari itu, para dermatolog sering menyarankan untuk melakukan transisi skincare secara bertahap agar kulit tidak mengalami reaksi drastis (Draelos, 2010). 


 3. Efek “Withdrawal” pada Produk dengan Bahan Aktif Tertentu 

Beberapa produk perawatan kulit, terutama yang mengandung bahan aktif kuat, memang bisa menyebabkan reaksi mirip withdrawal ketika penggunaannya dihentikan. Meski bukan kecanduan secara biologis, tubuh bereaksi karena kehilangan stimulan yang selama ini membantu fungsi kulit. 

Beberapa contohnya: 
  • Kortikosteroid topikal: Penghentian mendadak bisa memicu dermatitis rebound, berupa kemerahan atau iritasi (Hengge et al., 2006). 
  • AHA dan BHA: Kulit mungkin tampak kusam karena penurunan laju eksfoliasi kimia. 
  • Retinoid: Berhenti mendadak dapat menyebabkan breakout karena terganggunya proses pergantian sel. 
 Solusinya adalah menghentikan secara bertahap dan memastikan penggunaan bahan yang aman dalam jangka panjang. 


 4. Konsistensi dalam Perawatan adalah Kunci Kulit tidak bisa mempertahankan keseimbangan dan tampil glowing hanya dalam hitungan hari. 

Hasil nyata dari penggunaan skincare muncul lewat rutinitas jangka panjang yang konsisten. Maka, ketika efek perawatan hilang saat skincare dihentikan, bukan berarti kulit “kecanduan”, melainkan karena asupan nutrisi dan perlindungan harian tidak lagi tersedia. 

Kulit yang sehat adalah cerminan dari perawatan holistik dan berkelanjutan, baik dari dalam (gaya hidup dan nutrisi) maupun dari luar (produk topikal yang tepat) (Zouboulis et al., 2014). 



5. Memilih Produk Skincare yang Aman untuk Penggunaan Jangka Panjang 

Sebagian besar permasalahan kulit setelah berhenti memakai skincare bisa dihindari jika sejak awal memilih produk yang lembut, non-komedogenik, dan berbahan dasar alami. 

Produk dengan bahan sintetis keras atau steroid sebaiknya digunakan dalam pengawasan dokter. Produk berbasis herbal dan bahan organik, seperti yang mengandung ekstrak lidah buaya, minyak alami, dan vitamin, umumnya lebih aman untuk penggunaan rutin dan tidak menyebabkan efek rebound ketika dihentikan (Agarwal et al., 2013). 



 Kesimpulan 

Berdasarkan bukti ilmiah, dapat disimpulkan bahwa kulit tidak dapat mengalami ketergantungan biologis terhadap skincare seperti halnya obat psikoaktif. Yang terjadi adalah perubahan kondisi kulit akibat hilangnya dukungan bahan aktif dalam produk skincare, serta respons adaptasi kulit terhadap perubahan tersebut. 

Reaksi seperti breakout atau kekeringan saat berhenti menggunakan skincare bukanlah tanda kecanduan, tetapi hasil dari penghentian nutrisi dan perlindungan eksternal secara mendadak. Oleh karena itu, penting untuk memilih produk skincare yang aman, alami, dan cocok untuk pemakaian jangka panjang, serta mengaplikasikannya secara konsisten. 


 Daftar Pustaka: 
  • Yarosh, D. (2008). Skin Aging and Photodamage. Marcel Dekker, Inc. Draelos, Z. D. (2010). Cosmetic Dermatology: Products and Procedures.Wiley-Blackwell. 
  • Hengge, U. R., Ruzicka, T., Schwartz, R. A., & Cork, M. J. (2006). Adverse effects of topical glucocorticosteroids.Journal of the American Academy of Dermatology, 54(1), 1–15.
  • Zouboulis, C. C., Makrantonaki, E., & Ganceviciene, R. (2014). The skin as a mirror of the aging process. Dermato-Endocrinology, 6(1), e96290.
  • Agarwal, R. et al. (2013). Use of natural ingredients in cosmetic formulations: past and present. Journal of Cosmetic Dermatology, 12(4), 231–236.
  • American Academy of Dermatology. (2020). Skin Care Myths and Facts. www.aad.org 
  • Harvard Health Publishing. (2020). How skin adapts to changes in care. www.health.harvard.edu 
  • Batrisyia Skincare Community


Apa Itu Skin Barrier? Peduli dengan Kulitmu Yuk!

 Apa Itu Skin Barrier? Peduli dengan Kulitmu Yuk!   Kulit sehat atau bermasalah bisa diketahui dari skin barrier . Apa itu skin barrier? Sk...